Sunday, September 16, 2012


52
HIATUS
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) menarik peredaran 60 merek
obat tradisional dan suplemen makanan
yang mengandung bahan kimia obat. Ke-
60 obat tersebut disinyalir mengandung
sibutramin hidroklorida, sildenafil sitrat,
tadalafil, deksametason, fenilbutason, asam
mefenamat, metamfiron dan parasetamol.
BPOM mengimbau masyarakat
yang tidak yakin dengan
keamanan suatu obat
tradisional untuk
menanyakan informasi
mengenai produk yang
dimaksud ke Unit
Layanan Pengaduan
Konsumen BPOM di
021-4263333/32199000
atau ulpk@pom.go.id.
BPOM Tarik Peredaran
60 Merek Obat
Tradisional
Senam Zumba
Penemuan
Kolestrol
Jahat Baru
WHO: Penderita Virus
A-H1N1 Tidak Perlu
Obat-obatan
Senam Zumba adalah seni olah tubuh yang
terinspirasi dari beberapa dansa latin, seperti
Salsa, Mambo, dan Cha Cha Cha. Fokus olah
tubuh ini membuat orang bergerak sesuai
hentakan musik. Gerakan tarian yang membalut
gerakan aorobik zumba juga membawa aura
kesenangan bagi yang melakukannya. Tak heran,
dalam waktu sekejap, senam zumba disukai oleh
banyak orang. Saat ini, diperkirakan telah ada
sekitar 20 ribu instruktur dan tiga juta keping
cakram (DVD) zumba beredar di berbagai pelosok
dunia.
Sumber: http://kesehatan.kompas.com, http://www.hidupgaya.com, http://kesehatan.liputan6
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa
urusan Kesehatan Dunia (WHO)
menyebutkan bahwa orang sehat yang
terkena virus A-H1N1 tidak perlu
diberi obat-obatan antivirus. Menurut
WHO, sebagian besar pasien yang
terkena virus A-H1N1 dapat benarbenar
sembuh dalam waktu satu
minggu tanpa pengobatan dalam
bentuk apa pun. Petunjuk baru yang
dihasilkan secara konsensus oleh
sebuah kelompok pakar dunia juga
membenarkan hal tersebut. Mereka
menyatakan bahwa pasien yang sehat
dan tidak memiliki komplikasi penyakit
tidak perlu diberi obat antivirus.
Para peneliti barubaru
ini menemukan
kolesterol jenis baru
yang sama berbahayanya dengan LDL,
yaitu Oxycholesterol. Ini adalah kolesterol
berbahaya yang menjadi ancaman
penyakit kardiovaskular. Kolesterol ini
diduga bisa menyebabkan kerusakan
sel, DNA, dan meningkatkan risiko
penyakit atherosclerosis (penyempitan
pembuluh darah) serta menurunkan
elastisitas pembuluh darah (arteri) dan
menghambat aliran darah sehingga
menyebabkan risiko penyakit jantung
dan stroke meningkat. Penemuan baru
tersebut tercatat dalam National Meeting
of the American Chemical Society.

No comments: