Saturday, September 15, 2012

Tugas




NUTRISI RUMINANSIA





Disusun Oleh :

Nama : MACHFUD
Nim : 1105104010043


















PRODI PRODUKSI TERNAK JURUSAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2012






Pergerakan Nitrogen Dalam Saluran Ruminansia

  1. Pengenalan

Pada Ternak monogastrik sangat bertanggung jawab terhadap amino acid pada makanan. Bagaimanapun ruminansia menyerap amino acid untuk kebutuhan hidup. Mikroba mendegradasi  protein-protein dan amino acid serta mensintesis amino acid yang baru. Maupun ammonia dari tempat yang lain.

  1. Degradasi Protein

Protein di degradasi di dalam rumen karena di sebabkan oleh enzim protease dan peptidase, untuk jamur dan bakteri  merupakan genus dari enzim protozoa. Protein didegradasi merupakan faktor  absorbsi di dalam sel, daya larut protein, kepekaan protease dalam rumen.peptida dibentuk dan diserap kedalam sel dan mengkonversi ke dalam amoniak dan VFA dengan bantuan deaminasi nitraseluler. Amoniak merupakan kebutuan dari sel ( gambar 30-1).

Protein


 



Peptida


 



   Asam amino


 



NH3         VFA
Gambar 30-1 Metabolisme asam amino di dalam rumen

Sebagai tambahan terhadap bahan kimia faktor yang mempengaruhi  tingkat penurunan protein ( enzim, konsentrasi dan PH ), fisik karekteristik juga dapat mempengaruhi keadaan masuknya enzim kedalam protein. Protein dalam makanan secara normal berbeda dengan yang berasal dari kimia dan karekteristik fisik, tingkat penurun yang berbeda, karena kebanyakan sumber protein tingkat pencernaannya kecil terjadi pada tahap yang berbeda dan ditunjukkan pada gambar 30-2 .   
Penampungan Ammonia Dalam Rumen

Ammonia sangat cepat larut dan kosentrasinya berubah-ubah dalam rumen dan pada akhirnya tersebar luas contohnya dari tidak ada menjadi ada. Pemberian ammonia yang sering maka daya tampung ammonia dalam rumen menjadi rendah. ( dalam 4 l rumen dengan 200 mg N/L dapat menampung ammonia dengan jumlah 800 mg. ammonia masuk kedalam tempat penampungan ammonia bila terambil maka terjadi penurunan dari protein dan unsure-unsur NPN dalam makanan. Bakteri, fungi dan protozoa melepaskan ammonia sehingga terjadi kerusakan pada saluran kencing, sehingga NPN berpindah kerumen dan saluran darah pada hewan.ammonia adalah bahan utama dari bakteri dan fungi yang mengubah asam amino menjadi protein. Sebagian kecil ammonia yang telah terdegradasi di dalam rumen mengalir ke usus halus. Jika pemakaian ammonia melebihi pengeluarannya maka kosentrasi ammonia dalam rumen akan meningkat contoh (gambar 30-3). Pengaruh pada penyerapan ammonia diserap oleh dinding rumen yaitu untuk memindahkan kelebihan ammonia dari penampungan. Penyerapan ammonia ke darah adalah termasuk ke dalam proses difusi.

          Urea terdegradasi          protein terdegradasi         mikrobapensintesis protein













 




Penampungan ammonia
 


                                 Mengalir                                                     Penyerapan ammonia
                                                                   Jalan keluar         

Ammonia bergerak melalui dinding rumen (selaput yang lain termasuk dinding dari usus besar) yang membentuk NH3. selaput dari NH4 terhidralisis sehingga menjadi lipid yang mempunyai daya larut yang rendah sehingga btidak bias melewati selaput. Ionisasi dan anionisasi membentuk seuah keseimbangan.

NH4  ç======================è NH3  + H­+

Peruraian 37 0C adalah 10-9 ( pKa = 9) jadi pada pH 7,4 di dalam darah atau 5,5 – 7,5 dalam perubahan rumen 97 % pada ammonia.
                           
Sintesis Protein Mikrobia

Pencernaan makanan dari belerang mencapai 50 – 0 dan 1 – 2 Mg ml/l, respirasi, perumbuhan mikroba yang maksimum memerlukan 150 – 200 dan 4 – 10 ml/l, pernapasan. Ketergantungan jamur dalam belerang  sangat besar dalam rumen hewan, karena jamur sangat membutuhkan bakteri untuk merubah makanan. Banyak pendapat mkroba menghasilkan makanan dari rumen dan membuat makanan dalam abomasums dan duodenum hewan. Hasil rumen yang rendah disebabkan karena perolehan N yang sedikit yang berasal dari penyerapan N yang sedikit. Bakteri rumen mengandung 35 -50 % protein, protein yang ada protein amino acid merupakan kumpulan dan amino yang sederhana, biasanya energinya dari ATP.
ATP merupakan fermentasi dari karbohidrat, protein dan lain-lain, yang mana terdapatnya ME dari makanan. Jadi ME terdapat dan merupakan pertumbuhan mikroba sehingga membentuk dinding protein. Oleh karena itu dapat mengetahui pertumbuhan dalam rumen. Kemampuan mikroba rumen menghasilkan mikroba rumen sama dengan 8,4 gram protein kasar : 1 MJ ME. Dari realita tersebut merupakan suatu rata-rata atau nilai yang dapat berubah yang terdapat di dalam rumen.
An asida bagi ternak makanan yang mengandung lipida bersumber dari ME, pada P: E rasio dari 8 gram protein kasar : 1 MJ ME (rata-rata mikroba ).
Metabolisme Nitrogen dan Pengaruh Prozoa Dalam Rumen
Protozoa adalah hewan terkecil merupakan bagian dari sekumpulan mikrobia dalam rumen, biasanya mencapai 5 – 20 % dari jumlah mikroba ( atau ebih dari 1x 106 ml), lebih kontinyu 50 % dari jumlah biomasa. Protozoa dan bakteri selalu menggunakan partikel – partikel lemak dalam rumen ( protein dalam akanan dan kloroplas).
Protozoa dan bakteri mencerna ammonia di dalam isi rumen, oleh karena itu protozoa dan bakteri bertanggung jawab untuk masalah aktifitas proteolitik dan penghasil ammonia dalam rumen, protozoa mempunyai karakteristik alat  dalam menginpor  agar dapat hidup dan mati di dalam rumen, hanya 10-20 % protozoa yang hidup dalam rumen dan sangat bertanggung jawab mewakili mikroba biomass di dalam rumen dan tidak terjadi penurunan dari hewan ruminansia dan menempati suatu jumlah yang tidak produktif. Jika aktifitas proteolitik dan penghasil ammonia kurang maka kosentrasi ammonia akan turun dan memerlukan beberapa protein untuk dapat lepas dari aktifitas proteolitik, beberapa bakteri berkembanga dalam rumen dan penyerapan protein untuk sepasang amino acid rendah di dalam abomasums, produksi hewan kerap kali di batasi dengan perbandingan protein (amino acid). Amino acid, energi dan lenyapnya protozoa menyebabkan produksi meningkat yang terlihat pada produksi seperti bulu, susu dan protein lemak (Tabel 30.1).
Produksi biri-biri dengan (+P) dan dengan (-P) rumen protozoa (Bird dan Leng, 1985).
Produksi
-P
+P
Pedet (g/d)
Bulu awal (g/d)
122
7,2
135
7,6
  
Kualitas mikroba protein campuran mikroba protein dari rumen memiliki keseimbangan lebih baik sehingga amino acid tidak diperlukan lagi, bakteri rumen memiliki sebuah BV dari 75 -88 %, dengan BV dari protozoa (yang dimiliki oleh hewan yang sangat kecil) lebih tinggi dari pada bakteri.

Fermentasi di Dalam Usus Besar

Usus besar dari ruminansia dan non ruminansia seperti rumen,  mikroorganisme anaerob memfermentasi material-materil sampai habis di dalam usus kecil dengn bantuan sel penyerapan dan sel pengeluaran.

Total Kebutuhan Protein Untuk Jaringan Otot

Total kebutuhan pada jaringan otot dapat ditentukan dengan jumlah kebutuhan yang diberikan menurut fungsinya, sebagaimana dapat dihitung, contohnya, kita dapat  menghitung kebutuhan pertumbuhan pada ternak  dan bagaimana dapat  mengetahui kecukupan protein dan asam amino. Apakah kita dapat mengetahui faktornya?

Secara umum, kebutuhan N pada ternak lebih banyak asam amino yang diperlukan untuk energi dan beberapa factor lain bagi ternak yang cukup kebutuhannya.

Bagaimanapun , secara umum protein untuk kebutuhan energi harus diperhatikan untuk keseimbangan energi, ruminansia dapat diberikan tepung iakn sebagai suplemen protein untuk jaringan otot. Dimana ternak menggunakan energinya untuk kebutuhan sintesis protein.

Bagaimana untuk mendapatkan protein kasar dalam usus? Dua sumber utama untuk mensuplai protein kedalam usus melalui protein mikroba dan melalui keluarnya protein, kedua partikel tersebut susah dipercaya.

Langkah pertama untuk menghasilkan protein mikroba adalah membutuhkan ilmu untuk menghasilkan mikroba biomas rumen dan persentase sel untuk protein. Jika suplai nutrisi rumen tidak terbatas dan tidak terganggu, mikroba yang dihasilkan berfungsi untuk energi fermentasi ATP dan pembagian ATP antra lain pemeliharaan sintesa dan sintesis polimer (waktu pemeliharaan mikroba tergantung proses dimana rasio polimer yang dipilih). Jika fungsi mikroba gagal atau berkurang sangat mempengaruhi populasi mikroba dan tergantung pada partikel makanan atau rumen epithelium yang mengalir bebas dalam rumen. Jadi mikroba biomas terurai dengan bebas atau terikat dalam partikel rumen, mikroba yang dihasilkan tidak bermasalah.      

Di dalam rumen pemberian protein yang tinggi akan didegradasi dan difermentasi oleh mikrobia  dalam rumen. Syarat-syarat hewan ruminansia memiliki fili-fili dalam rumen, untuk non ruminansia membutuhkan protein esensial dan non esensial. Seperti pada abomasum ternak amino acid yang berlebihan di serap dari usus halus.

            Semua makanan yang mengandung protein akan di degradasi oleh mikroorganisme rumen. Untuk menentukan jumlah N yang tersedia di dalam rumen mikroorganisme harus mensintesis protein di dalam usus, proses prombakan tersebut tidak mudah dan memerlukan waktu untuk memeproses materi-materi protei di ruminant, selanjutnya degradasi tidak semua terjadi hanya ebagian yang terjadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan 2 langkh-langkah yang penting untuk mengatur nutrisi protein dari ruminansia yaitu :
  1. Agar persediaan N tetap dan mencukupi untuk mensuplai bagi pertumbuhan bakteri dan fungi atau kotoran ayam atau dengan memberikan HMT.
  2. Jika, setelah mikribia tumbuh dalam kondisi yang baik, jumlah microbial acid untuk usus kecil adalah tidak mencukupi dari persyaratan protein nutrisi rumunansia, sehngga harus di sediakan makanan tambahan agar protein tidak lepas dari makanan, dapat tersedia dalam makanan seperti tepung biji-bijian atau leguminosa dan Hay. Dapat dilihat pada tabel 31-1
Tabel 31-1 Bahan kering dan perubahan berat hidup pada sapi (170 berat hidup), rumput kering hay dan suplemen urea atau urea + protein bebas, suplemen (tepung biji-bijian)(Data dari pertanian NSW).


Bahan Kering
(Kg/Hari)
Berat Hidup
(Kg)
Rumput kering
Hay + Urea
Hay + tepung biji-bijian
Hay + Tepung biji-bijian + Urea
2,26
3,01
3,72
4,43
-0,41
-0,32
0,11
0,22

Monogastrik
            Berbeda dengan ruminansia proses penyerapan protein lebih mudah dan cepat dan spesifikasi dari esensial asam amino. Pertumbuhan dari jaringan membutuhkan energi yang sangat cepat dari proses jaringan, ini sama seperti pada broiler.













No comments: