Laporan Praktikum
LAPORAN PENGAMATAN FISIOLOGI REPRODUKSI UNGGAS
(AYAM JANTAN)
Di
S
u
S
u
N
Oleh :
Nama : MACHFUD
Nim : 1105104010043
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2012
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Reproduksi adalah pembentukan individu baru dari individu yang
telah ada dan merupakan ciri khas dari semua organisme hidup. Proses reproduksi
tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup organisme, tetapi tanpa reproduksi
species akan punah. Untuk terjdinya proses reproduksi seksual, hewan perlu
memiliki organ reproduksi yang mampu menghasilkn gamet, harus melalui proses
pekawinan (khususnya bagi hewan berproduksi seksual).
Testes merupakan alat reproduksi perimer pada hewan jantan, dan
pada hewan pada hewan menyusui lokasi testes yang wajar terdapat di dalam
kantung di luar tubuh yang disebut scortum. Saluran- saluran alat pelengkap
merupakan alat reproduksi sekunder yang berasal dari testis menuju ke fase
efferentia, epidermis, dan vase deferensial dan penis dengan saluran merupaka
saluran bersama dialirkannya plasma air mani. Alat kelamin primer, sekunder,
dan pelengkap ketiganya disebut saluran reproduksi jantan.
Oleh karena itu, pada praktikum reproduksi ternak yang telah
dilaksanakan yaitu pada percobaan pengenalan organ kelamin jantan. Di dalam
praktikum ini, bertujuan untuk mengetahui dan melihat secara langsung nama
organ, letak serta fungsi organ-organ reproduksi pada hewan jantan.
B.
Tujuan
Praktikum
1. Untuk
mengetahui fisiologi organ dalam reproduksi unggas (ayam jantan)
2. Untuk
mengetahui fungsi dari organ reproduksi dalam pada unggas
3. Untuk
mengetahui berat,serta lebar dari organ reproduks
TINJAUAN
PUSTAKA
Sistem reproduksi unggas jantan terdiri
dari dua testis bentuknya
elips dan berwarna terang, dan menghasilkan sperma yang
masing-masing mempunyai sebuah saluran sperma yang bernama vas defferens serta sebuah kloaka
yang menjadi muara dari sistem reproduksi tersebut (Srigandono, 1997). Alat reproduksi unggas jantan terdiri atas alat
kelamin pokok danalat kelamin pelengkap. Alat kelamin pokok adalah organ yang
langsung membentuk spermatozoa yaitu testis. Alat kelamin pelengkap
terdiri atas salurantestis yang menuju kloaka yaitu epididymis, vas
defferens, dan papillae (Sarengat, 1982).
Testis pada unggas
berbentuk bulat seperti kacang, terletak ventral dari lobus anterior ginjal.
Ukuran testis tidak selalu konstan, karena menjadi besar pada saat musim
kawin. Bagian kiri sering lebih besar dari bagian kanan. Pinggir medial testis
sedikit konkaf dan mempunyai penjuluran kecil pipih yang dianggap sama
seperti epididimis pada mammalia. Dari situlah keluar saluran vas
defferens yang secara bergelombang-gelombang lateral terhadap ureter
masuk ke dalam kloaka (Soegiarsih, 1990).
Unggas jantan berbeda dari ternak
piaraan lainnya, karena testis tidak turun dalam skrotum tetapi
tetap dalam rongga badan. Testis menghasilkan sperma untuk membuahi
telur yang berasal dari hewan betina. Testis yang berbentuk
bulat kacang tersebut besarnya berbeda-beda menurut umur dan besar unggas.
Permukaan testis diselaputi oleh suatu jaringan fibrosa yang kuat yang
diteruskan kedalam testis membentuk kerangka penunjang tenunan testis
(Sarwono, 1993).
Masing-masing vas defferens
menuju papilae yang berfungsi sebagai organ cadangan yang mengalami
rudimenter. Papilae ini terletak di bagian tengah dari kloaka (Sarengat,
1982).
MATERI DAN
METODOLOGI PERCOBAAN
Alat dan bahan:
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan
praktikum sistem reproduksi pada unggas jantan adalah sebagai berikut :
Sistem reproduksi unggas jantan
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu sepasang testis, sepasang saluran
deferens dan kloaka. Berat dari pasangan testis sekitar 14 gram, dan masing –
masing testis memiliki berat 7 gram.
Pembahasan
Sistem
Reproduksi Jantan
Organ
reproduksi ayam jantan terdiri dari testes,Epididimis, ductus
deferens, dan organ kopulasi yang terdapat dalam kloaka.
Unggas jantan berbeda dari ternak piaraan lainnya karena testestidak
terdapat dalam skrotum tetapi tetap berada dalam rongga badan
dan terletak didekat tulang belakang dekat bagian anterior.
1. Testis. Testis
ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat pada bagian
dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum mesorchium, berdekatan
denganaorta dan vena cavar, atau di belakang
paru-paru bagian depan dari ginjal. Meskipun dekat dengan rongga udara,
temperatur testis selalu 41o sampai 43o C
karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan terjadi pada temperatur
tersebut.
Testis
ayam berbentuk biji buah buncis dengan warna putih krem. Testis terbungkus oleh
dua lapisan tipis transparan, lapisan albugin yang lunak.
Bagian dalam dari testis terdiri atas tubuli seminiferi (85%
sampai 95% dari volume testis), yang merupakan tempat terjadinya
spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang terdiri atas
sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya
hormon steroid, androgen, dan testosteron. Besarnya
testis tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan.Hasil
praktikum pada alat reprodiksi ayam jantan diperoleh testis berwarna putih
kekuningan dan berbentuk seperti biji kacang kedelai.
2.
Epididimis. Epididimis berjumlah sepasang,
berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis, epididimis ini adalah berupa
saluran yang di lewati sperma dan menuju ke ductus deferens.
3. Ductus
deferens. Saluran deferens dibagi
menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang merupakan muara sperma dari testis,
serta bagian bawah yang merupakan perpanjangan dari saluran epididimis dan
dinamakan saluran deferens. Saluran deferens ini akhirnya bermuara
di kloaka pada daerah proktodeum yang berseberangan dengan
urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens, sperma mengalami
pemasakan dan penyimpanan sebelum diejakulasikan. Pemasakan dan penyimpanan
sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran deferens.
4. Papila. Alat
kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami rudimenter, kecuali
pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12 sampai 18 cm. Pada papila ini
juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya
kopulasi.
Mekanisme
Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang
terjadi di epitelium (tubuli) seminiferi di bawh kontrol hormon gonadotropin
dan hipofisis (pituitaria bagian depan). Tubuli seminiferi ini terdiri atas sel
sertoli dan sel germinalis. Spermatogenesis terjadi dalam tiga fase, yaitu fase
spermatogenial, fase meiosis, dan fase spermiogenesis yang membutuhkan waktu 13
– 14 hari.
Pembentukan
Sperma (Spermatogenesis)
Hampir
semua spesies hewan tingkat tinggi terutama mamalia mempunyai proses
spermatogenesis yang hampir sama, dalam pembahasan ini akan di jelaskan
mengenai proses spermatogenesis pada manusia.Berikut adalah proses pembentukan
dari sperma itu sendiri.
1.Tempat spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat
tublus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel
dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel – sel spermatogonia
dan sel sertoli yang berfungsi memberi nutrisi pada spermatozoa. Selain itu
pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang mengsekresikan hormone
testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis.
2.Proses Spermatogenesis
Pada masa pubertas, spermatogonia membelah diri secara
mitosis sehingga menghasilkan lebih banyak spermatogonia. Pada
manusia,spermatogonia mengandung 23 pasang kromosom atau 46 kromosom (diploid).
Beberapa spermatogonia membelah diri kembali, sedangkan lainnya berkembang
menjadi spermatosit primer yang juga mengandung kromosom sebanyak 46 kromosom.
Sel – sel spermatosit primer tersebut kemudian membelah secara meiosis nebjadi
dua spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya menjadi setengahnya (23kromosom
haploid). Selanjutnya spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi
empat spermatid. Jadi, spermatid.jadi, spermatosit primer mengalami pembelahan
meiosis I yang menghasilkan dua spermatosit sekunder. Selama pembelahan meiosis
II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan empat spermatid.
Selanjutnya spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin dewasa(masak) yang
disebut spermatozoa atau sperma. Ini juga memiliki 23 kromosom (haploid). Pada
manusia proses spermatogenesis berlangsung setiap hari. Siklus spermatogenesis
berlangsung rata – rata 74 hari. Artinya , perkembangan sel spermatogonia
menjadi spermatozoa matang memerlukan waktu rata – rata 74 hari. Sementara itu
pemasakan spermatosit menjadi sperma memerlukan waktu dua hari.proses pemasakan
spermatosit menjadi sperma dinamakan spermatogenesis dan terjadi didalam
epidemis..
3.Bagian – Bagian Sperma.
Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian
tengah dan ekor (flagelata. Kepala sperma mengandung nucleus. Bagian ujung
kepala ini mengandung akrosom yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk
menembus lapisan – lapisan sel telur pada waktu fertilisasi. Bagian tengah
sperma mengandung mitokondria yang menghasilkan ATP sebagai sumber energy untuk
pergerakan sperma. Ekor sperma berfungsi sebagai alat gerak.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
DAFTAR
PUSTAKA
Sarengat, W. 1982. Pengantar Ilmu Ternak Unggas. Fakultas
Peternakan dan Perikanan Universitas Diponegoro. Semarang.
Sarwono, B. 1993. Ragam Ayam
Piaraan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Soegiarsih, P. 1990. Diktat Ilmu Ternak Unggas. Fakultas
Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang.
Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment